Oleh : Rahmad
Fitriyanto
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Tanggung
jawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku dan perbuatannya yang
disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat
sesuatu sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Tanggung jawab sangat
erat kaitannya dengan kewajiban. Sebagai seorang mahasiswa kewajiban kita
adalah belajar, maka dengan belajar kita telah bertanggung jawab terhadap
kewajiban kita, jadi makna dari tanggung jawab sering dikaitkan dengan
kewajiban. Maka tanggung jawab dalam hal ini adalah tanggung jawab terhadap
kewajiban kita.
Islam
mengajarkan umatnya untuk memiliki sifat tanggung jawab yang telah ditegaskan
dalam Al-Qur’an dan telah dicontohkan oleh Nabi Agung Muhamad saw.Sebagai umat
islam yang baik kita wajib melaksanakan apa yang telah diperintahkan oleh Alloh
lewat Al-Qur’an dan Rosululloh. Tanggung kawab disini terkait dengan tanggung
jawab manusia terhadap Alloh, terhadap keluarga, masyarakat dan negara.
Kita harus menumbuhkan rasa tanggung jawab
dalam diri kita sebagai seorang muslim agar tercipta kehidupan yang harmonis
sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan hadits. Dengan begitu kita akan menjadi
orang yang mampu mempertanggung jawabkan semua perbuatan kita di hadapan Alloh
dan masyarakat, bangsa dan negara.
B.
Rumusan
Masalah
1.Apa pengertian dan makna tanggung jawab?
2.Sebutkan jenis-jenis tanggung jawab?
3.Bagaimana
makna tanggung jawab dalam Islam?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan makna tanggung jawab
Tanggung
jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang
disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat
sesuatu sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.[1]
Tiap-tiap manusia
sebagai makhluk Alloh bertanggung jawab atas perbuatannya. Firman Alloh SWT :
Tiap-tiap
diri ( individu ) bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya. (
QS.al-Mudatstsir, 74: 38)
Dari
ayat diatas, tampak bahwa pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang
bartanggung jawab. Disebut demikian karena manusia, selain merupakan makhluk
individual dan makhluk sosial, juga
merupakan makhluk Tuhan. Manusia memiliki tuntutan yang sangat besar untuk
bertanggung jawab mengingat bahwa manusia memegang beberapa peranan dalam
konteks sosial, individual, ataupun teologis.
Masalah
tanggung jawab dalam konteks individual berkaitan dengan konteks teologis. Manusia
sebagai makhluk individu artinya bahwa manusia harus bisa bertanggung jawab
pada dirinya sendiri yaitu dengan menjaga keseimbangan antara jasmani dan
rohaninya sendiri dan juga harus bertanggung jawab terhadap Alloh sebagai
penciptanya.Tanggung jawab manusia sebagai makhluk individual akan lebih kuat
ketika manusia tersebut mempunyai kesadaran akan tanggung jawabnya dan akan
berusaha dengan sepenuh hati untuk menjalankan tanggung jawabnya bukan sebagai
beban tetapi sebagai kesadaran.
Dalam
konteks sosial manusia merupakan makhluk sosial , ia tidak bisa hidup sendiri
tanpa orang lain. Nilai – nilai yang diperankan seseorang sebagai makhluk
sosial harus dipertanggung jawabkan sehingga tidak menganggu keharmonisan hidup antar anggota sosial dan tidak menganggu
konsensus nilai yang ada dan telah disetujui bersama. Misalnya Nabi Adam as,
yang diciptakan oleh Allah SWT sebagai khalifah-Nya di bumi, tidak bisa hidup
sendirian, untuk itu Allah menciptakan siti hawa sebagai istrinya dari jenisnya
sendiri. Firman Allah SWT :
Ingatlah
ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat : “ Sesungguhnya Aku hendak menjadikan
seorang khalifah di muka bumi”. ( QS. Al-Baqarah, 2:30)
Hai,
sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari
seorang diri (Adam) dan dari padanya Alloh menciptakan istrinya (Hawa). Dan
daripada keduanya Alloh memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang
banyak. ( QS 4:1)
Demikian
juga tanggung jawab manusia terhadap Tuhannya, timbul karena manusia sadar akan
keyakinannya terhadap nilai-nilai yang ada dalam ajaran agamanya. Manusia
bertanggung jawab terhadap kewajibannya menurut keyakinan agamanya, misalnya
kita sebagai seorang muslim berkewajiban melakukan shalat 5 waktu dalam sehari
maka kita harus melaksanakan kewajiban tersebut dengan penuh kesadaran karena
kita yakin akan hal tersebut dengan begitu kita telah bertanggung jawab
terhadap kewajiban kita sebagai seorang hamba-Nya.
Tanggung
jawab dalam konteks pergaulan manusia adalah sebuah keberanian. Orang yang
bertanggung jawab adalah orang yang berani menanggung resiko atas segala yang
menjadi tanggung jawabnya. Ia bersifat jujur terhadap dirinya sendiri dan juga
jujur terhadap orang lain. Dengan rasa tanggung jawab, orang yang bersangkutan
akan berusaha melalui seluruh potensi dirinya untuk menjalankan tanggung
jawabnya dengan sepenuh hati dan orang yang bertanggung jawab adalah orang yang
mau berkorban untuk kepentingan orang lain. Dari keterangan di atas kita dapat
melihat contoh yang sangat riil yaitu tanggung jawab orang tu terhadap
anak-anaknya, dengan segenap kemampuan yang ia miliki dan dengan seluruh hidupnya,
orang tua rela melakukan apapun dan berkorban untuk kebahagiaan anak-anaknya.
Perjuangan orang tua untuk anak-anaknya tidak bisa dihitung lagi banyaknya,
begitu besar pengorbanan mereka, hingga mereka menggadaikan kepentingan dan
kebahagiaan mereka sendiri hanya untuk anak-anaknya. Itulah wujud tanggung
jawab yang dilakukan orang tua kepada anaknya, dengan begitu mereka telah
bertanggung jawab atas titipan Alloh kepada mereka yaitu untuk merawat,
membesarkan dan mendidik amanah Alloh SWT.
Tanggung
jawab sangat erat kaitannya dengan kewajiban. Kewajiban merupakan sesuatu yang
dibebankan terhadap seseorang. Kewajiban merupakan bandingan terhadap hak. Maka
tanggung jawab dalam hal ini adalah tanggung jawab terhadap kewajibannya. Kita
sebagai seorang mahasiswa maka kewajiban kita adalah belajar, dengan begitu
kita telah memenuhi kewajiban kita sebagai seorang mahasiswa, berarti kita
telah bertanggung jawab atas kewajiban kita.Tetapi ketika kita menghadapi ujian
dan kita sadar akan kewajiban kita untuk belajar, tetapi kita tidak mau belajar
dengan alasan malas, capek, segan dan lain-lain, itu berarti kita tidak bertanggung
jawab pada diri kita sendiri.
Pembagian
kewajiban berbeda-beda dan setiap keadaan hidup menentukan kewajiban tertentu .
Status dan peranan menentukan kewajiban seseorang. Kewajiban dibagi menjadi 2
bagian yaitu :
1.
Kewjiban terbatas
Kewajiban
ini tanggung jawabnya diberlakukan kepada setiap orang sama, tidak dibeda-bedakan
. Contoh undang-undang larangan membunuh, mencuri, dll.
2.
Kewajiban terbatas
Kewjiban
ini tanggung jawabnya diberlakukan kepada semua orang. Tanggung jawab terhadap
kewajiban ini nilainya lebih tinggi sebab dijalankan oleh suara hati, seperti
keadilan dan kebajikan[2].
Orang yang bertanggung jawab dapat
memperoleh kebahagiaan, sebab ia mampu menunaikan kewajibannya. Kebahagiaan
tersebut dapat dirasakan oleh dirinya sendiri maupun orang lain. Sebaliknya,
orang yang tidak bertanggung jawab akan menghadapi kesulitan, sebab ia tidak
mengikuti aturan, norma, atau nilai-nilai yang berlaku. Problema utama yang
dirasakan pada zaman sekarang , kaitannya dengan tanggung jawab ialah rusaknya
perasaan moral dan rasa hormat diri terhadap pertanggung jawaban.
B. Jenis-jenis tanggung jawab
Menurut sifat dasarnya manusia merupakan
makhluk bermoral tetapi manusia juga seorang pribadi yang mempunyai pendapat
sendiri, perasaan sendiri, dan kemauan untuk bertindak sesuai keinginan sendiri
sehingga manusia tidak luput dari kesalahan, kekeliruan baik yang disengaja
maupun tidak. Oleh karena itu dalam hal ini manusia harus bertanggung jawab
atas dirinya pribadi.
Ada beberapa tanggung
jawab manusia yaitu :
1.
Tanggung jawab kepada Alloh
Manusia ada tidak dengan sendirinya,
tetapi merupakan makhluk ciptaan Alloh. Sebagai makhluk ciptaan alloh maka
manusia bisa mengembangkan diri sendiri dengan pikiran, akal, perasaan, seluruh
anggota tubuhnya dan alam sekitarnya yang telah Alloh karuniakan padanya.
Tanggung jawab kepada Alloh menuntut
kesadaran manusia untuk memenuhi kewajiban dan pengabdiannya kepada Alloh SWT.
Sebagai makhluk ciptaan Alloh SWT manusia harus bersyukur atas karuniaNya yang
telah menciptakan, memmberi rizki dan selalu memberikan yang terbaik untuk
makhlukNya. Karena itu manusia wajib mengabdi kepada Alloh SWT sesuai firman
Alloh SWT :
“Tidaklah
aku jadikan jin dan manusia, melainkan supaya
mereka itu menyembah kepada-Ku.(QS.az-Zariyat, 51:56).
Menyembah itu mengabdi kepada Alloh
SWT , sebagai wujud tanggung jawab kepada Alloh. Seperti yang telah disebutkan
diatas bahwa tanggung jawab erat kaitannya dengan kewajiban. Kewajiban merupakan
sesuatu yang dibebankan terhadap seseorang. Namun Alloh hanya memberikan beban
kepada seseorang disesuaikan dengan kemampuannya. Firan Alloh SWT :
“
Alloh tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia
mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (
dari kejahatan yang dikerjakannya).( QS.al-Baqarah, 2:286)
Dalam kehidupan sehari-hari manusia
solat sesuai dengan perintah Alloh SWT. Apabila manusia tidak solat maka ia
harus mempertanggung jawabkan kelalaiannya itu di akhirat nanti.
Manusia hidup dalam perjuangan,
begitu firman Alloh. Tetapi bila manusia tidak bekerja keras untuk kelangsungan
hidupnya, maka segala akibatnya harus dipikul sendiri, penderitaan akibat
kelalaian adalah tanggung jawabnya. Meskipun manusia menutupi perbuatannya yang
salah dengan segala jalan sesuai dengan kondisi dan kemampuannya, misalnya
dengan hartanya, kekuasaanya, atau kekuatannya (ancaman), namun manusia tak
dapat lepas dari tanggung jawabnya kepada Alloh.[3]
2.
Tanggung jawab kepada keluarga
Masyarakat yang terkecil adalah
keluarga. Keluarga adalah ayah ibu, anak-anak, dan juga orang-orang lain yang
menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab
terhadap keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi
tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan dan
kehidupan. Tanggung jawab kepada keluarga ini menuntut tiap anggota keluarga
untuk mempunyai kesadaran dalam hal tanggung jawab. Misalnya seorang ayah
mempunyai tanggung jawab yang sangat besar yaitu untuk melindungi dan
menghidupi istri dan anak-anaknya dengan seluruh kemampuannya, seorang ayah
yang baik tidak akan pernah lari dari tanggung jawabnya untuk membahagiakan
keluarganya. Sama halnya dengan seorang ibu, ibu mempunyai tanggung jawab yang sangat penting
yaitu mengurus suami dan anak-anaknya dengan semua tenaga dan pikirannya,
seorang ibu juga bertanggung jawab untuk mendidik anak-anaknya agar menjadi
anak yang soleh dan solehah. Seorang anakpun juga mempunyai tanggung jawab yang
besar kepada keluarga terutama kedua orang tuanya yaitu dengan
membahagiakannya, dengan sungguh-sungguh belajar, menjaga nama baik keluarga
dan berusaha dengan sungguh-sungguh mengoptimalkan potensi sehingga bisa
membuat kedua orang tua bangga dengan apa yang kita lakukan.
Dari
semua pemaparan di atas, jadi sangat jelas bahwa setiap anggota keluarga
mempunyai tanggung jawab masing-masing yang harus dilakukan untuk menjaga nama
baik keluarga.
3.
Tanggung jawab kepada masyarakat
Manusia merupakan makhluk sosial,
manusia merupakan anggota masyarakat. Oleh karena itu dalam berfikir, berbicara
dan bertingkah laku, manusia terikat oleh masyarakat. Manusia terikat akan
norma-norma yang ada di dalam masyarakat. Oleh sebab itu semua tingkah laku dan
perbuatan yang dilakukan manusia sebagai anggota masyarakat harus dipertanggung
jawabkan kepada masyarakat.Misalnya di dalam masyarakat di sekita kiita tinggal
sedang mengadakan kerja bakti dan kita dengan sengaja tidak ikut berpartisipasi
di dalamnya, maka kita harus mempertanggung jawabkan perbuatan kita itu.
Akibatnya kita harus siap apabila akan terjadi ketidak nyamanan dalam hubungan
dengan masysrakat sekitar, misalnya kita akan menjadi bahan omongan masyarakat
sekitar dan jika memang ada sanksi yang telah disepakati bersama misalnya
dengan membayar denda karena tidak ikut berpartisipasi, maka kita harus
bertanggung jawab dalam hal ini yaitu dengan membayar dan berusaha untuk
mengikuti kegiatan yang ada dalam masyarakat sekitar.
Dari situlah kita tau bahwa tanggung
jawab kita sebagai anggota masysrakat bukan sekedar wacana saja tetapi juga
dalam hal perbuatan kita harus bertanggung jawab. Contoh lain ketika mmenjadi
aparatur desa yang dipilih oleh masyarakat aka harus dengan kesadaran untuk
melaksanakan tanggung jawab tersebut dengan sepenuh hati dan ikhlas, yaitu
dengan cara bekerja secara optimal sebagai aparatur desa yang jujur dan
bertanggung jawab akan tuga-tugasnya.
Tiap-tiap anggota masyarakat juga
mempunyai tanggung jawab yaitu saling menjaga kerukunan dan keharmonisan antar
anggota masyarakat.
4.
Tanggung jawab kepada Bangsa Negara
Suatu kenyataan bahwa seorang
manusia merupakan warga negara suatu negara. Manusia terikat dengan norma-nora
atau peraturan, hukum yang dibuat oleh
suatu negara tersebut jadi seseorang tidak bisa berbuat sesuai
kemauannya sendiri. Apabila perbuatan seseorang itu salah dan melanggar aturan
yang ada dalam negaranya maka harus dipertanggung jawabkan kepada negara.
Misalnya seorang pejabat pemerintahan, mempunyai tanggung jawab untuk mengatur
dan mengelola pemerintahan yang telah dipercayakan kepadanya, akan tetapi
ketika seorang pejebat tersebut melakukan korupsi maka ia juga harus
mempertanggung jawabkan perbuatannya kepada pemerintaha, yaitu dengan diproses
secara hukum dan harus memoertangung jawabkan perbuatannya di dalam penjara.
Sebabagai warga negara yang baik kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga
nama baik negara kita, berusaha untuk memajukan negara kita yaitu sebagai
pelajar kita harus terus menuntut ilu untuk kepentingan kemajuan bangsa kita
dari segi pendidikan. Sebagai warga negara kita juga mempunyai tanggung jawab
untuk mematuhi peraturan yang telah dibuat oleh pemerintah.
C. Makna Tanggung jawab dalam Islam
Makna tanggung
jawab dalam islam maupun secara umum hampir sama, hamya saja ada
pokok-pokok yang membedakan antara kedua pengertian tersebut. Tanggung jawab
dalam islam berkait erat dengan balasan.
Dan balasan itu berupa pahala dan atau siksa yang bergantung pada amal yang
dilakukan oleh manusia itu sabagai manusia yang mukalaf dan memikul tanggung
jawab di depan Alloh SWT. Tidak ada
seorang pun dari kaum muslimin yang terlepas dari tanggung jawab islam
ini, kecuali mereka yang belum mukalaf ( belum balig atau tidak berakal ). Karena ia tidak memenuhi
syarat-syarat taklif, seperti akal, balig, dan kemampuan. Sedangkan selama
seorang muslim masih mukalaf, maka ia mempunyai tanggung jawab atas setiap
perkataan dan diamnya, melakukan atau meninggalkan pekerjaan,
berjihad atau meninggalkan jihadnya terhadap semua kebutuhan amal islam selama ia mampu. Setiap perbuatan
manusia didunia ini ada pertanggung jawabannya karena Alloh SWT menciptakan
manusia tidak dalam keadaan sia-sia.
Alloh
menciptakan manusia, menempatkannya di
dunia, menundukkan semua yang ada di dunia untuk manusia, membolehkan manusia
untuk menikmati apa- apa yang baik dan
halal di dalamnya serta memerintahkan nya untuk beribadah kepada-Nya
sesuai dengan cara yang disyariatkan-Nya berupa perkataan, perbuatan, akhlak,
dan perilaku.
Firman Alloh SWT :
“ Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat
dzzarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)-nya. Dan, barang siapa yang
mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat
(balasan)-nya pula.” (az-Zalzalah: 7-8).Ayat-ayat Al-Qur’an ini menjelaskan
kepada kita bahwa manusia mempunyai tanggung jawab dihadapan Alloh SWT atas apa
yang ia perbuat di dunia, yang baik maupun yang buruk. Perasaan seperti ini
akan membangkitkan dalam dirinya perasaan bertanggung jawab.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia
akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
Tanggung jawab juga berarti berbuat sesuatu sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajibannya. Setiap manusia memiliki tanggung jawab yaitu tanggung jawab
terhadap Alloh SWT, tanggung jawab terhadap keluarga, tanggung jawab terhadap
masyarakat dan tanggung jawab terhadap bangsa dan negara.
Tanggung jawab dalam islam juga tidak jauh
pengertiannya dengan pengertian tanggung jawb secara umum. Tanggung jawab dalam
islam terkait dengan tanggung jawab manusia terhadap dirinya sendiri yang
berkaitan dengan Alloh. Tanggung jawab dalam islam terkait dengan balasan akan
semua perbuatan manusia di dunia ini yaitu berupa dosa dan pahala. Semua
perbuatan manusia akan dipertanggung jawabkan dihadapan Alloh SWT.
Saran
Demikianlah
makalah ini penulis buat, penulis yakin dalam pembuatan makalh ini masih
terdapat kekurangan-kekurangan yang perlu dibenarkan, maka dari itu saran dan
kritikan dari pembaca yang bersifat membangun selalu penulis harapkan.
Akhirnya, penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para
pembaca.
Daftar Pustaka
Djokowidagdho.dkk, Ilmu Budaya Dasar, Jakarta,
Bumi Aksara, 1994.
Notowidagdho,
Rohiman, Ilmu Budaya Dasar berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadits, Jakarta,
PT Raja Grafindo Persada, 1996.
Ali
Abdul Halim Mahmud, Fikih responbilitas tanggung jawabmuslim dalam islam, Jakarta, Gema Insani Press, 1995.
M.Habib Mustopo,Ilmu Budaya Dasar, Surabaya ,
Usaha nasional, 1989.
[1]
Djokowidagdho.dkk, Ilmu
Budaya Dasar, Jakarta, Bumi Aksara, 1994, hal 144
[2]Notowidagdo,Rohiman,Ilmu Budaya
Dasar berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadits, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada,
1996, hal 153
[3]
Djokowidagdho.dkk, Ilmu
Budaya Dasar, Jakarta, Bumi Aksara, 1994, hal 149
Lembaga pendidikan Islam adalahtempat berlangsungnya proses pendidikan Islam bersama dengan prosespembudayaan serta dapat mengikat individu yang berda dalamnaungannya, sehingga lembaga ini mempunyai kekuatan hukum. Wallpaper Islami HD harga kardus bekas di pengepul harga jual kardus bekas ke pabrik pabrik daur ulang kardus bekas
ReplyDeleteJasa Penulis Artikel SEO jasa percetakan sampul raport K13 percetakan lamongan cetak poster terdekat